Thursday, October 16, 2008

Maa'ttaufiq Wa Nnajah Fil Imtihan


Tak lama lagi dah nak exam.....berbaur rasa...gembira,sedih,lega,,,,,dan yang terutamanya ialah takuttt......!Takut sebab biasaklah exam...ready pun tak seberapa...lega sebab dah habis satu semester untuk tahun ke-2.....gembira sebab nak cuti sebulan....heheheh....Kepala tengah tepu...tangan pun kebas dok taip assignment yang 'baru tiba' di saat-saat genting begini....mata pun lebam dok mengadap laptop aje....last minute....heheh...Selamat Menghadapi Peperiksaan......Semoga Berjaya Mencapai Cita-cita.....

Monday, October 13, 2008

Hari Keluargaku


Pada hari raya yang ke-3 pada syawal 1429 baru-baru ini telah diadakan satu perhimpunan keluarga Tok Dellah Haron yang bertempat kediaman Ibrahim Haron....perhimpunan ini merupakan perhimpunan pertama yang di anjurkan dengan tujuan mengeratkan lagi hubungan silaturrahim antara ahli keluarga anak cucu cicit Tok Dellah Harun....aktiviti2 yang yang diadakan termasuklah pemilihan presiden dan ajk2 yang bakal menggerakkan persatuan ini....disamping program2 lain seperti sukaneka untuk kanak2 dan mak bapak kanak2....turut diadakan juga upacara yang menjadi kegemaran semua...iaitu Jamuan Hari Raya...Cool.....di harapkan program ini dapat di teruskan kerana untuk membolehkan para ahli bertemu dengan sanak saudara yang mungkin tidak di kenali...baru di kenali(walaupun dah lama tengok2 dari jauh).....dan mungkin yang baru jer register utk beberapa bulan sebelumnyer....(baru kahwin)....i love my family

Wednesday, September 24, 2008

Aidillfitri Datang Lagi...


"Nadia....lagu mana ni, kita nak naik gi Greenwood pukul berapa?Tanya Cik Siti pada aku yang tengah sibuk bertanya pada kawan-kawan yang akan balik ke Utara nanti...Penangan Aidilfitri..Yang jauh akan kembali ke desa..yang jauh pula tertunggu2 bila akan tiba anakanda kesayangan yang hampir berbulan2 berada diperantauan...ada juga yang sibuk 'menunjuk' biskut raya...Semuanya sibuk menanti Hari Kemenangan.Hari Kembalinya kita kepada fitrah yang sebenar........Selamat Pulang Wahai Perantau...Selamat Menyambut Aidilfitri.........

Tuesday, September 23, 2008

Nikmat Pendengaran....

Sayu hati aku bila pegi melawat ke Sekolah Pendidikan Khas pada baru-baru ini...alangkah ruginya kita yang tidak pernah berfikir tentang satu nikmat yang pertama dikurniakan Allah pada kita apabila mulanya kita bernafas di alam ini...T.E.L.I.N.G.A......kata guru besar kat situ murid2 ni kebanyakannya mendapat masalah pendengaran bila terkena demam panas semasa kecik...ada juga yang disebabkan Rubella...dan bulu kucing yang kotor masuk ke perut ibu yang mengandung....sunyi aje tempatnya...Terbayang wajah adik2 yang masih kecil tersenyum dan seperti nak bagi tahu sesuatu...aku hanya dapat memandang dan melahirkan rasa simpati...tapi apakah perasaan mereka?Tak sunyikah mereka........?Beruntunglah kita yang masih mampu untuk mendengar.....

Tuesday, February 5, 2008

Sahabat-sahabatku sayang....

Persahabatan yang berkekalan....

Takkan ku lupakan diri mu teman-teman....
Yang memperkenalkan aku erti persahabatan yang hakiki....
Kenangan di Matrikulasi UIAM 05/06 akan sentiasa bermain di ingatan
Susah senang di lalui bersama....
Baik dan buruk di telan bersama......
Akan aku jadikan semuanya antara kenangan2 terindah dalam hidupku......
Alia Alimin
Siti Sufiah
Farahana Suhaimi
Rosmidah Saidi
NurAfiqah Hamzah
Siti Rukaiyyah Ahmad
Aku merindui korang semua
Terima Kasih atas segala-galanya......

Thursday, January 24, 2008

Hati Seorang Ayah

Hati seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, Tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya
Yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, Disertai suara batuk-batuknya

Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya
"Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?"Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.

Si ayah menjawab : "Sebab aku lelaki."

Anak perempuan itu berkata sendirian : "Aku tidak mengerti".
Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan.

Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu,
terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan
"Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki."
Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.

Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya.
"Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada
keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab:
"Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap
keluarga itu memang akan demikian."

Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga kasih tercari-cari jawapan, mengapa wajah
ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai
jawapan rasa kebingungannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung."

"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat
panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan
kerapkali menyerangnya".

"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun
juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknyaagar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-
anaknya."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka,walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan
menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."

"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga (seri/penyokong), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun
sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

p/s: Bila ayah anda masih hidup jangan sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya gembira. Bila ayah anda telah tiada, jangan putuskan tali
silaturahim yang telah dirintisnya dan doakanlah agar Allah selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya. Amin